Monday, January 11, 2016

Membekas

malam itu aku masih ingat betapa campur aduknya perasaanku, untuk pertama kalinya jalan berdua dibonceng olehmu.berjalan bersama melewati gemerlapnya lampu jakarta dan sepinya Jakarta saat tengah malam. bercengkrama tidak jelas, melihat sekeliling dan sesekali melihat kaca spion motor untuk melihatmu atau menaruh dagu dipundakmu.
bercanda hingga tidak jelas arahnya kemana, dimana kamu selalu mencari bahan yang seru dan aku mencoba agar kita bisa nyambung berbicaranya walalupun aku kadang tidak mengerti perbincangan kita, tapi disitulah kesan aku merasa kamu beda dan bisa menjadi orang yang berbeda disuatu tempat.
saking santainya dan bercanda dijalan kita terpisah oleh yang lain, udah ditempat tujuanpun kita tidak bertemu dengan yang lain. akhirnya kita memutuskan untuk kembali kekosan, dimana kosan kita masih dekat, amsih bisa saling nginep, masih bisa saling menghampiri tidak seperti sekarang.
melihat senyummu yang begitu membuatku terpukau, membuat mataku tetap fokus pada apapun yang kamu lakukan dengan ketidak jelasanmu.
dari awal melihatmu, aku tidak bisa diam untuk mencari tau tentangmu walaupun aku harus menerima resiko apapun yang nanti akan aku dapatkan. tapi ternyata kita bisa dekat, dekat yang begitu cepat berlalu. dimana kamu memberikan bekas yang sangat berharga, pelajaran dengan omonganmu saat kamu sedang berbicara serius walaupun masih dengan bercandaanmu.
dimana kamu memberikan kenangan singkat yang melekat hingga aku masih tetap ingin mencari tau tentangmu, bukan karena aku penasaran tapi karena kita dekat namun kamu memberikan kenangan yang sulit dihapus begitu saja, singkat namun membekas. aku berharap bisa terus mengukir kenangan bersamamu, memang tidak harus menjadi orang spesialmu tapi menjadi orang yang selalu ada asal bisa dekat dengamu sudah lebih dari cukup.
entah kedekatan kita waktu itu membuatmu terkesan juga atau tidak, tapi yang jelas kenangan yang kamu berikan begitu berarti untukku. walaupun aku sadar kita tidak akan bersama, berharap terlalu tinggi hanya akan membuat sakit bila tidak sama seperti yang diharapkan, menjadi temanmu saja aku sudah bisa bahagia asal bisa melihat senyummu dan bercandaan yang tidak jelas saat kita bersama.
mungkin buat orang lain "ngapain lu juga ngeladenin ga jelasnya dia?", disitulah aku merasa gaperlu orang lain mengerti ketidak jelasan bercandaan kita, asalkan kita bisa tersenyum menghilangkan beban pikiran. karena ketidak jelasanmu adalah keindahan yang lain dari dirimu.
sekarang aku hanya bisa memandangi foto mu dari bbm dan kadang berharap kamu akan ngechat aku, bisa bertemu kamu dan mengukir kenangan bersama adalah hal yang aku inginkan, tapi kita sudah tidak sedekat dulu, sudah jauh. jarak dan kesibukkan kita yang mulai membuat kita menjauh.
bukan salah jarak atau kesibukkan kita, tapi salah aku karena terlalu berharap bisa selalu bersamamu walaupun aku bukan siapa-siapa dihidup kamu, hanya orang yang tidak sengaja masuk dan bisa dekat denganmu adalah keberuntungan yang aku dapatkan. kadang ingin mengulang dan bisa memelukmu lalu memandangi dirimu lebih lama lagi agar aku bisa biasa saja seperti kamu yang selalu tenang dengan kehidupanmu, denganmu yang selalu berfikir biola adalah yang paling setia menemanimu.
entah kedekatan kita waktu itu kmu anggap apa, tapi untukku kedekatan kita adalah keindahan yang Allah berikan padaku,

untuk kamu pria yang setia dengan biolamu:)

No comments:

Post a Comment